Kamis, 02 Februari 2012

3 Tahun Lalu..

sulit untuk bilang tidak ada kenangan selama beberapa tahun terakhir ini, karena biarpun sedikit, cerita-cerita itu pasti ada..

Hampir 3 tahun,
cukup lama ya?
dulu aku hampir tidak pernah meyakinkan diriku akan adanya kamu..

Lambat laun, aku yang masih SMA ini mulai menjadi seorang penggalau..
Kelasku 3 tahun lalu ada di lantai 1 dekat lapangan utama..
Pagi-pagi sebelum bel masuk sekolah dibunyikan, aku selalu duduk di depan kelas. Memperhatikan kalau-kalau kamu datang meskipun tak jarang kamu juga tidak peduli. Tak apa, aku juga diam-diam.

Kelasku tahun lalu ada di lantai 2..
Tapi bodohnya, kebiasaanku masih sama. Masuk kelas, menaruh tas di kursiku, lalu berdiri di depan kelas dengan pandangan agak menurun ke bawah. Kalau-kalau saat itu kamu datang.

Kelasku 2 tahun yang lalu ada di lantai 1.. Waktu itu aku juga melakukan hal yang sama. Sambil berbincang pagi dengan teman-temanku, aku selalu melirik gelisah ke arah parkiran. Aku tahu saat aku panik itu adalah waktu kamu belum sampai di sekolah..

Dan semua kebiasaanku itu kini tinggal cerita. Yah, itu juga kenangan.

Selama 3 tahun itu juga banyak sekali semua kejadian unik, menarik, dan tak ayal justru malah aneh.

Dulu kita begitu dekat. Tidak, bukan dalam 'kedekatan' yang serius, aku sangat tahu itu. Tapi sebenarnya aku tidak tahu, kapan kita mulai begitu.

Ini sepertinya konyol.
Selama 3 tahun ke belakang, aku merasa aku sangat mengenalmu. Tapi aku yakin betul bahwa aku salah. Memangnya aku siapa? Aku kan hanya temanmu.. Siapapun tahu itu.

Aku hanya merasa lucu. Dengan kebodohan-kebodohan yang kita buat, apa mereka percaya bahwa kita hanya sekedar teman?

Ya Tuhan, sungguh terlalu banyak kenangan selama 3 tahun itu. Lucu, menyebalkan, dan semua perasaan yang benar-benar campur aduk pastinya kalau aku mencoba mengurai semua cerita satu per satu.

Tahukah kamu betapa anehnya mimik mukamu ketika suatu hari kamu berada di depanku dan teman-temanku mengatakan sesuatu yang 'aneh' tentangmu dan aku? Kalau aku ingat itu, rasanya aku ingin tertawa sepuas mungkin. Kamu sangat lucu waktu itu.

Kamu sendiri malah tersenyum sampai mukamu memerah, entah karena malu atau karena terlalu semangat tertawa, yang jelas aku yakin bukan karena kamu senang dijadikan bulan-bulanan oleh mereka.

Kadang aku merasa ada perasaan tersembunyi diantara kita, tapi pasti aku salah. Setiap aku peka, setiap aku baru ingin mengetahuinya, kamu selalu mulai menjauh, begitu seterusnya. Sampai nanti kamu pikir itu aman, kamu baru mengajakku berbicara sampai hal-hal yang sepele seperti sedia kala...

Kata orang, cinta itu asalkan melihat orang yang kita cintai itu bahagia kita juga ikut bahagia..

Jelas-jelas aku tidak percaya itu, waktu itu kamu juga tidak mempercayai kalimat-kalimat semacam itu.

Kamu bilang kita juga harus mempertimbangkan kebahagiaan kita sendiri, 'apa kamu mau menderita tapi dia bahagia? Bohong sekali kalau kamu bisa terus tersenyum bersama orang yang tidak kamu suka' itu katamu..

Tahu tidak? Terkadang tanpa kata-kata sederhanamu itu, aku tidak memiliki motivasi dalam hidupku..

Dulu ketika semua orang saling diam, hanya kita yang bicara. Dulu ketika semua orang bicara tanpa arah, hanya kita yang menjadi pendengar setia satu sama lain.

Itu bukan hal yang biasa..
3 tahun ke belakang ini, rasanya semua hidupku benar-benar indah. Semua warna, cerita, kesedihan, semua tertumpah, semuanya bisa aku rasakan..

Dulu kamu bilang 'jangan pernah menyesali semua yang kamu lakukan karena kamu akan merasakan kesempatan lain yang tidak kamu dapatkan sekarang'

Kadang kata-katamu yang terdengar biasa itu menjadi luar biasa untukku..

Sebenarnya kalau bicara 'dulu', kita benar-benar dekat. Percaya tidak? Lucu ya, bahkan aku juga tidak terlalu bisa mempercayainya. Tapi aku yakin itulah yang yang terjadi..

Terima kasih banyak ya, 3 tahun itu benar-benar indah, meski kadang juga menyebalkan. Sayangnya semua takkan bisa terulang, kalaupun bisa aku yakin takkan sama. Perasaanku tak sama lagi, cerita kita juga takkan sama lagi. Tapi aku sangat berterima kasih, karena kamulah aku menjadi orang yang penuh keyakinan. Dan tenang saja, aku menjadi orang yang bisa diandalkan. Terima kasih :)

2 komentar: